Skip to content

12 Pertanyaan Jebakan Saat Interview Kerja

featured-img

Salah satu proses penting di dalam melamar pekerjaan adalah proses wawancara kerja. Selain penting ternyata proses wawancara kerja ini merupakan salah satu proses yang cukup ditakuti oleh banyak pelamar kerja.

Alasannya? Tentu saja khawatir salah menjawab, khawatir diberikan pertanyaan sulit, dan lebih mengkhawatirkan lagi bila diberikan pertanyaan jebakan. Salah-salah menjawab, bisa-bisa Anda ditolak bekerja disini.

Tapi tenang, karena kami sudah coba merangkum beberapa pertanyaan jebakan saat interview kerja dan cara menjawabnya. Dengan beberapa tips dari kami, harapannya tentu saja peluang Anda diterima kerja menjadi lebih besar.

Selain itu perlu Anda ingat bahwa untuk menjawab beberapa pertanyaan jebakan saat interview kerja ini, bukanlah benar atau salah yang dicari. Tapi biasanya para HRD akan melihat bagaimana Anda merespons pertanyaan-pertanyaan ‘tak terduga’ dari mereka.

Yuk langsung saja disimak, tapi sebelum itu jangan lupa ya cek artikel kami mengenai tips-tips interview kerja paling josss, supaya Anda diterima!

#1 Ceritakan tentang diri anda!

Pertanyaan, atau lebih tepatnya kalimat perintah ini biasa digunakan para pewawancara untuk mengetahui si calon karyawan lebih dalam. Terutama di dalam kepribadian, kemampuan, keterampilan, serta perilaku diri Anda.

Biasakan menjawab pertanyaan ini sesuai dengan posisi yang ingin Anda lamar di perusahaan tempatmu bekerja. Jangan bertele-tele, tapi jangan sampai jawaban Anda tampak seperti dibuat-buat.

Ada beberapa patokan yang bisa Anda ambil bila Anda ditanya pertanyaan semacam ini, berikut ini adalah panduannya:

  • Sampaikanlah identitas diri Anda, mulai dari nama, usia, hingga riwayat pendidikan terakhir. Bagi Anda yang telah menempuh pendidikan S2 dan S3, kami sarankan Anda tetap menyebutkan pendidikan S1 yang Anda tempuh selama masih berhubungan dengan bidang kerja yang ingin Anda lamar.
  • Bila memiliki riwayat organisasi yang cukup mentereng, Anda boleh mengucapkannya di depan. Prestasi akademik? Selama berhubungan dengan bidang kerja maka Anda boleh menyampaikannya.
  • Biasanya setelah itu para pewawancara akan bertanya mengetahui karakter diri Anda. Untuk pertanyaan ini, sampaikanlah seluruh karakter positif yang kira-kira berhubungan dengan bidang kerja yang Anda lamar.

Di luar itu biasanya pertanyaannya akan lebih spesifik. Tapi setidaknya camkanlah di dalam kepala Anda bahwa untuk menjawab pertanyaan terbuka semacam ini, Anda bisa mengacu kepada tiga poin di atas.

#2 Apakah kelemahan terbesar Anda?

Salah satu pertanyaan yang hampir pasti ditanyakan oleh pewawancara adalah “apakah kelemahan terbesar Anda?” atau tentu saja pertanyaan-pertanyaan serupa. Untuk menjawab pertanyaan ini ada poin penting yang wajib Anda ingat:

  • Pertanyaan ini dibuat agar si pewawancara mengetahui apakah Anda memiliki kemampuan untuk mengetahui batasan-batasan dalam diri. Oleh karena itu jujurlah kepada pewawancara, tapi jangan terlalu naif!
  • Sebisa mungkin buat jawaban ini sebagai rangkaian cerita yang menarik. Anda boleh memberi tahu kelemahan tersebut dan beri tahu pula bagaimana cara Anda mengetahui kelemahan tersebut, bagaimana cara Anda mengatasi kelemahan itu, dan yang terpenting bagaimana sekarang kelemahan tersebut justru berbalik dan menjadi salah satu kelebihan Anda. Lebih hebat lagi kalau kelebihan tersebut ternyata bisa bermanfaat di posisi yang Anda lamar saat ini.
  • Jangan pernah berkata Anda tidak mengetahui kelemahan diri Anda, atau Anda tidak memiliki kelemahan. Hal-hal semacam ini menurut kami adalah hal yang tidak bijak untuk dilakukan. Toh karena memang setiap manusia pasti memiliki kelemahan, dan kita tidak bisa menghindari hal tersebut. Hal terpenting adalah bagaimana kita bisa mawas diri dan memahami kelemahan diri untuk memperbaikinya.

Dengan mengacu kepada poin tersebut percayalah, pewawancara manapun pasti akan memberikan impresi yang baik terhadap diri Anda. Tapi tetap saja, sebisa mungkin jangan mengarang cerita yang sulit dicek kebenarannya ya!

#3 Saat liburan, apakah Anda termasuk orang yang akan mengecek email soal kerja?”

Ada beberapa perusahaan yang cukup sering bertanya soal ini kepada para pelamar kerja, terlebih lagi perusahaan-perusahaan multinasional yang banyak berkomunikasi via internet, dalam hal ini email.

Di satu sisi sebagai seorang karyawan Anda pasti paham bahwa kesehatan fisik dan mental merupakan salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap performa diri Anda selama bekerja di perusahaan tersebut.

Namun di sisi lain kami yakin bahwa Anda pun ingin menunjukkan dedikasi Anda di dalam bekerja. Anda pasti tidak ingin menjawab pertanyaan yang membuat Anda tampak sebagai seorang pemalas yang tidak memiliki dedikasi bukan?

Untuk menjawab pertanyaan jebakan macam ini, dan yang serupa tentunya, Anda bisa menggunakan cara ini:

  • Anda bisa menjawab pertanyaan ini secara diplomatis, namun tidak tampak berputar-putar.
  • Anda harus mengonfirmasi bahwa Anda adalah orang yang berdedikasi tinggi, namun tetap memperhatikan kesehatan diri Anda.
  • Begini kalimatnya “biar bagaimanapun saya akan memberikan 100% diri saya terhadap tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada saya. Namun saya tahu bahwa menjaga kesehatan diri saya, dengan cara liburan misalnya, adalah salah satu cara saya untuk memaksimalkan performa jangka panjang diri saya. Untuk itu saya memilih untuk tidak membuka email pekerjaan selama berlibur, hanya saja saya akan memastikan bahwa seluruh tanggung jawab dan pekerjaan yang saya miliki 100% tuntas sebelum saya mengambil liburan. Selain itu saya pun akan memastikan supervisor/manajer memiliki nomor ponsel pribadi saya sebagai kontak darurat bila memang ada pekerjaan yang benar-benar mendesak untuk dikerjakan.

Intinya, jangan terlalu naif dan berdiplomasilah sebaik mungkin. Tapi jangan juga bermanis-manis mulut, karena pasti si pewawancara akan memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulutmu. Kuncinya diplomatis namun tetap realistis!

#4 Kalau Anda bisa bekerja di semua perusahaan, di perusahaan mana Anda ingin bekerja?

Pertanyaan ini merupakan cara si pewawancara untuk mengetahui seberapa tertarik dirimu untuk bekerja di perusahaan mereka. Biasanya ketika keluar pertanyaan ini banyak para pelamar kerja yang keringat dingin takut salah menjawab.

Khusus untuk pertanyaan ini, Anda

boleh bermanis-manis mulut namun jangan sampai terlihat menjilat. Analogikan saja ketika pasangan Anda bertanya kepada Anda, “kalau Anda diizinkan untuk menikahi semua orang, siapa yang kira-kira akan Anda nikahi?”

Tentu saja secara insting Anda akan menjawab bahwa pasangan Anda adalah orangnya. Sama seperti itu, Anda cukup menjawab bahwa perusahaan ini adalah perusahaan yang menurut Anda cocok. Setelah Anda lakukan riset terhadap beberapa perusahaan, Anda rasa perusahaan ini memiliki visi, misi, serta nilai yang seragam dengan yang Anda punya. Semudah itu!

#5 Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan kami?

Pertanyaan ini boleh dibilang sebagai salah satu pertanyaan jebakan yang cukup mudah untuk dijawab. Selain itu tujuan ditanyakan pertanyaan ini pun hanya karena para pewawancara ingin mengetahui seberapa besar riset yang Anda lakukan mengenai perusahaan mereka.

Untuk bisa menjawab pertanyaan ‘mudah’ ini, Anda bisa mengikuti poin di bawah:

  • Hindari menyebutkan benefit sebagai alasan utama. Benefit yang baik boleh menjadi alasan, namun sebisa mungkin hindari menyebut benefit yang baik sebagai alasan utama Anda memilih bekerja di perusahaan tersebut.
  • Buatlah jawaban Anda tampak seperti Anda antusias (dan memang seharusnya begitu!) untuk bekerja di perusahaan mereka. Anda bisa menghubungkan alasan Anda bergabung di perusahaan karena sama-sama memiliki misi, visi, nilai, serta kultur serupa dengan yang Anda miliki.
  • Setelah itu Anda boleh masuk ke posisi yang Anda lamar. Misalnya Anda berkata, karena di perusahaan tersebut Anda tahu bahwa posisi X adalah salah satu posisi yang memiliki kemungkinan berkembang amat baik dibandingkan di perusahaan lainnya. Selain itu Anda merasa cocok dan bisa berkembang bila bekerja di posisi X di perusahaan tersebut.

Untuk pertanyaan yang cukup mudah ini, kami rasa Anda tidak perlu banyak bertele-tele. Cukup gunakan ketiga poin diatas dan biasanya para pewawancara di perusahaan-perusahaan sudah akan puas dengan jawaban yang Anda punya.

#6 Kira-kira dalam lima tahun, dimanakah posisi Anda akan berada?

Pertanyaan ini menurut kami susah-susah-gampang. Tujuan dari pewawancara menanyakan pertanyaan ini adalah semata-mata mereka ingin menilai seberapa besar komitmen para calon pekerjanya.

Sebagai perusahaan yang memiliki tujuan meraup keuntungan, tentu saja mereka tidak ingin berinvestasi dalam pelatihan, mempekerjakan, dan membayar pegawai yang tidak memiliki komitmen. Apalagi isu ini cukup kencang berhembus di generasi milenial, yang terkenal sebagai pegawai kutu loncat.

Untuk menjawab pertanyaan jebakan ini, berikut adalah poin-poin yang bisa Anda ikuti:

  • Hindari menjawab “saya jelas akan tetap berada di perusahaan ini”. Meski Anda terdengar berkomitmen, jawaban semacam itu adalah jawaban yang klise dan hanya menggambarkan bahwa Anda tidak memiliki motivasi diri, dan gambaran rencana diri yang jelas. Bisa-bisa perusahaan tersebut malah tidak mau mempekerjakan Anda.
  • Poin yang harus Anda keluarkan adalah bahwa Anda merupakan calon pegawai yang memiliki komitmen untuk terus belajar dan berkembang di bidang kerja yang Anda lamar tersebut. Intinya sampaikan bagaimana nantinya Anda berencana untuk terus belajar dan berkembang disana.
  • Lebih lanjut lagi seringkali para pewawancara akan bertanya tujuan spesifik terkait rencana Anda tersebut. Nah untuk itu siapkanlah ‘ceritamu’ sebaik-baiknya sebelum datang ke wawancara kerja ya.

#7 Di dalam jobdesc dan tanggung jawab kerja, poin manakah yang menurut Anda paling berat?

Pertanyaan jebakan ini biasanya dikeluarkan agar si pewawancara bisa menilai seberapa banyak pengalaman Anda di dalam bidang kerja yang ingin Anda lamar, dan seberapa lihai Anda dalam menangani masalah-masalah tersebut.

Seringkali banyak para pelamar kerja yang ingin terlihat bagus di depan pewawancara. Hasil akhirnya? Bisa ditebak, banyak pelamar kerja yang malah berbohong soal ini dan justru melebih-lebihkan jawaban mereka.

Percayalah ketika Anda berbohong soal keahlian Anda di hadapan pewawancara, Anda mungkin akan diterima bekerja. Tapi nantinya ekspektasi perusahaan terhadap diri Anda akan begitu tinggi, sehingga akan menyulitkan Anda di kemudian hari.

Lalu bagaimana cara Anda menjawab pertanyaan jebakan ini?

  • Jujur, karena dengan jujur selain para pewawancara bisa melihat pengalaman Anda mereka pun bisa menakar kemampuan yang Anda punya, yang nantinya bisa digunakan untuk negosiasi gaji, ekspektasi perusahaan, dan hal-hal semacam ini.
  • Karena mungkin akan sangat banyak tantangan yang Anda dapatkan terkait jobdesc yang diberikan, jadikanlah pertanyaan ini sebagai unsur ‘pamer’ diri. Anda bisa meyakinkan pewawancara bahwa Anda merupakan pekerja yang selalu terbuka terhadap tantangan dan berkomitmen untuk meningkatkan dan menambah keahlian untuk bisa menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
  • Kira-kira Anda bisa menjawab dengan cara ini “Sebagai orang yang telah berpengalaman di posisi X, saya merasa ada beberapa tantangan besar yang akan saya hadapi yakni A, B, C. Meski demikian diantara semuanya masalah A saya pikir merupakan yang cukup merepotkan dan menantang. Hanya saja saya pikir karena telah berkomitmen untuk bekerja di posisi X ini maka tidak jadi masalah, dan justru saya merasa persoalan tersebut bisa memacu saya untuk meningkatkan kemampuan diri.”

Wah wah dengan mendengarkan jawaban macam ini, percaya deh, para pewawancara pasti akan puas dan kemungkinan Anda diterima di perusahaan mereka akan semakin besar. Tapi ingat, kuncinya jangan bohong dan jangan melebih-lebihkan!

#8 Setiap pelamar biasanya melebih-lebihkan beberapa hal di dalam CV mereka, kalau Anda yang mana yang Anda lebih-lebihkan?

Tidak ada jawaban tepat untuk menjawab pertanyaan jebakan ini. Karena memang sebenarnya pertanyaan inilah yang benar-benar menjebak para calon karyawan. Apalagi bila ternyata di dalam CV Anda benar-benar ada kebohongan.

Jawabannya, buatlah CV Anda sejujur mungkin sehingga Anda bisa berkata dengan yakin bahwa semua hal yang Anda tulis di dalam CV Anda adalah benar tanpa ada penambahan maupun pengurangan.

Percaya deh ketika Anda berbohong, para pewawancara akan bisa mendeteksi keanehan di dalam gerak gerik Anda. Mungkin tidak terbayangkan oleh Anda, tapi bagi orang yang pernah mewawancara ratusan orang tentu mudah untuk mendeteksi kebohongan kecil seperti itu.

#9 Mengapa Anda keluar dari perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya?

Pertanyaan ini sebenarnya bertujuan untuk memancing Anda, para pewawancara ingin melihat Anda apakah Anda (mungkin) akan menjelek-jelekkan perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya. Hal ini penting loh!

Bila seseorang bisa dengan mudah menjelek-jelekkan perusahaan tempatnya bekerja, biasanya pewawancara akan ragu untuk menerima mereka bekerja. Karena tentu khawatir hal yang sama akan menimpa perusahaan mereka.

Selain itu dengan menyalahkan dan menjelek-jelekkan perusahaan tempatmu bekerja sebelumnya, akan membuatmu tampak sebagai orang yang sulit menerima tantangan, mudah menyerah, dan selalu mencari pembenaran.

Untuk menjawab pertanyaan jebakan yang satu ini, ada beberapa poin penting yang harus disampaikan:

  • Bahwa tidak ada masalah besar yang menyebabkan terjadinya putus hubungan kerja antara perusahaan lama. Sebisa mungkin pula, minta surat rekomendasi kerja sebelum Anda berhenti dari perusahaan Anda yang lama. Karena surat rekomendasi ini bisa membuktikan bahwa memang tidak ada hal buruk yang menyebabkan Anda keluar.
  • Sampaikan bahwa Anda selalu dan tetap bisa mengerjakan seluruh pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan yang lama. Biar bagaimanapun, Anda harus meyakinkan pewawancara bahwa Anda keluar bukan karena tidak sanggup menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan.
  • Sampaikan pula bahwa menurut Anda, dengan pindah ke perusahaan tersebut maka kesempatan Anda untuk mengembangkan diri menjadi terbuka lebar. Usahakan agar hal ini menjadi poin penting yang ditangkap oleh para pewawancara.
  • Hindari berbicara buruk mengenai perusahaan Anda yang lama.

Menurut kami keempat poin ini merupakan poin penting yang harus selalu Anda ingat apabila mendapatkan pertanyaan jebakan yang cukup sulit macam ini.

#10 Mengapa ada waktu jeda setelah Anda berhenti bekerja di perusahaan yang lama?

Nah boleh dibilang pertanyaan ini pun merupakan salah satu pertanyaan yang bisa bikin para pelamar kerja keringat dingin. Karena selain menusuk, boleh jadi pertanyaan ini mengungkap hal-hal yang membuat citra Anda buruk di depan para pewawancara.

Untuk yang satu ini sih, memang cukup sulit. Tidak ada trik untuk menjawabnya dan satu-satunya hal yang perlu Anda lakukan adalah jujur mengenai mengapa Anda keluar dari pekerjaan Anda sebelumnya.

Kemudian agar citra Anda tidak tampak buruk, Anda bisa menceritakan beberapa aspek-aspek positif selama bekerja di perusahaan yang lama, sehingga pengalaman-pengalaman tersebut kemudian Anda harapkan bisa bermanfaat bila Anda diterima bekerja diperusahaan yang baru.

#11 Apa yang membedakan Anda dengan pelamar kerja lainnya?

Merupakan pertanyaan jebakan yang cukup sulit di jawab, namun bila dikeluarkan akan sangat menguntungkan bagi Anda. Karena bila bisa menjawab dengan sesuai, kemungkinan Anda diterima bekerja akan menjadi sangat besar.

Tidak perlu dibuat sulit dan berbelit-belit, intinya para pewawancara ingin bertanya menganai hal apa saja yang bisa Anda lakukan atau berikan untuk perusahaan bila nantinya Anda diterima bekerja.

Untuk bisa menjawab pertanyaan ini, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan dengan matang sebelum bisa mengeluarkan isi kepala Anda kepada para pewawancara:

  • Pelajari deskripsi kerja dan tanggung jawab yang akan Anda ambil terkait posisi yang ingin Anda lamar.
  • Pelajari resume dan pengalaman hidup yang Anda punya, carilah yang sekiranya berhubungan dan bermanfaat dengan deskripsi kerja Anda nantinya.
  • Pelajari pula beberapa kelebihan dan keterampilan yang kira-kira bermanfaat dan berhubungan dengan deskripsi kerja Anda nantinya.
  • Hubungkan ketiga faktor di atas, lalu sampaikan beberapa hal dengan contoh nyata yang pernah Anda hadapi. Intinya yakinkan para pewawancara bahwa Anda merupakan orang yang akan memecahkan masalah mereka sehingga bisa memberikan keuntungan yang besar kepada perusahaan nantinya.

Memang sih pertanyaan ini cukup sulit untuk di jawab. Tapi percayalah bila pewawancara puas dengan jawaban Anda, maka kesempatan untuk diterima bekerja di perusahaan tersebut akan melonjak drastis.

#12 Menjawab pertanyaan “bagaimana jika Anda….”

Pertanyaan bagaimana jika… merupakan salah satu pertanyaan jebakan yang boleh jadi cukup menegangkan. Karena tentu saja cukup sulit bagi Anda untuk menebak kira-kira pertanyaan macam apa yang akan keluar.

Kunci dari soal semacam ini bukan hanya terletak di dalam jawaban yang Anda berikan kepada pewawancara. Karena memang kebanyakan pewawancara bertanya pertanyaan macam ini semata-mata hanya karena ingin melihat reaksi dan cara Anda dalam menanggapi hal-hal yang diluar ekspektasi.

Dari sana seharusnya Anda bisa berusaha untuk tetap tenang bila mendapatkan pertanyaan jebakan macam ini. Bahkan Anda bisa saja meminta waktu sesaat kepada pewawancara untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Hal yang terpenting adalah, jangan sekali-kali Anda menjadi gugup dan buyar seketika dalam menjawab pertanyaan hanya karena pertanyaan bagaimana jika…

Penutup

about me

Meski terdengar kejam dan jahat, pada dasarnya para pewawancara seringkali senang bertanya mengenai hal-hal yang cukup sulit dan tidak diduga-duga oleh para pelamar pekerjaan di perusahaan mereka.

Jawaban memang satu hal penting, tapi jangan pernah lupa bahwa para pewawancara juga menilai gerak gerik Anda selama menjawab pertanyaan-pertanyaan tak terduga ini. Tetap tenang dan jangan sampai gugup sehingga menghancurkan proses wawancara seluruhnya.

Tapi setidaknya Andabisa mengingat 3 hal penting dibawah ini:

  1. Para pewawancara bukan bertugas untuk memperlakukan, apalagi menolak Anda bekerja. Mereka berbuat demikian semata-mata karena ingin mencari pegawai terbaik yang bisa bekerja sama dengan mereka nantinya di dalam perusahaan.
  2. Selain itu, adalah hal yang wajar ketika Anda meminta waktu sesaat untuk berpikir kepada pewawancara bila diberikan pertanyaan yang sulit. Hanya saja jangan melakukan hal ini terlalu sering ya.
  3. Terakhir, ada beberapa pertanyaan yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban. Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya memancing Anda untuk berpikir, dan dari sanalah kemudian para pewawancara bisa melihat proses pikir si calon pekerja.

Akhir kata, selamat melamar pekerjaan, semoga Anda diterima di tempat yang Anda idam-idamkan ya!

Jangan Lupa, Supaya Lancar Lamarannya Baca Juga:

Tags