Skip to content

Berapa Penghasilan Driver Gojek Perbulan?

featured-img

Teknologi berkembang pesat dan memudahkan manusia untuk menyelesaikan pekerjaannya. Perlahan tapi pasti, mereka mulai memasuki segala lini dan keberadaanya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan masyarakat sehari-hari. Salah satunya seperti moda transportasi berfitur serba bisa bernama Gojek. Gojek adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang transportasi masa berbasis online.

Sepertinya semua elemen masyarakat paham akan peranan Gojek di Indonesia. Mulai dari penyerap tenaga kerja sampai pada layanan penyedia jasa yang bisa diandalkan kapanpun dan dimanapun dengan syarat dan ketentuan yang bisa di akses oleh siapapun. 

Apalagi di tengah keadaan pandemi seperti ini yang semua orang jelas meminimalisir kerumunan dan kegiatan di luar rumah. Adanya Gojek jelas membantu memudahkan banyak hal terkait kebutuhan masing-masing mulai dari kebutuhan akan pangan hingga penyedia jasa pengantaran yang memiliki protokol kesehatan yang sangat mumpuni. 

Kendati demikian, sejauh ini masih banyak masyarakat yang mencoba peruntungan dengan berbondong-bondong gabung jadi driver Gojek. Selain dikarenakan kemudahan dalam proses bergabungnya, hal ini tentu saja berkaitan dengan iming-iming pendapatan yang lumayan besar dan jauh diatas gaji UMR!

Baca juga:Berapa gaji pramugari sebenarnya?


Tarif Dasar Driver Gojek

gojek

Naik turunnya tarif Gojek ini, sempat jadi polemik yang melibatkan perusahaan dengan mitranya yaitu driver Gojek itu sendiri. Tak hanya disitu, tak ayal hal tersebut juga menyebabkan adanya bersitegang dengan para kompetitor. Lalu seperti bagaimana sebenarnya tarif itu ditetapkan? Mari kita bahas terlebih dahulu!

Baca juga: Berapa penghasilan bulanan driver Go-Car?

Mulai bulan Maret 2020, melalui Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 348 Tahun 2019 tentang tarif ojek online UMR, tarif Gojek ini resmi mengalami kenaikan. Hal ini dilakukan pemerintah sebagai upaya penciptaan regulasi yang jelas dan mensejahterakan para pekerja ojek online.

Selain itu, hal ini juga untuk menciptakan persaingan yang sehat antar sesama penyedia transportasi online. Apalagi di zaman yang semuanya butuh pertimbangan ini, semakin banyak perusahaan ojek online baru yang tak segan-segan menerapkan tarif tak masuk akal.

Oleh karena itulah, pastilah dibutuhkan regulasi yang mampu untuk mengatur kebijakan tarif dengan menyeluruh dan rata.

Dengan ditetapkannya keputusan itu, maka saat ini tarif rerata jarak dekat Gojek berkisar antara Rp1.850,- hingga Rp2.700,- per kilometer tergantung wilayah dan ketentuannya.

Meski nilainya terlihat kecil, fakta inilah yang justru membuat banyak pengemudi ojek online lainnya berpindah ke Gojek karena tarif ini ternyata adalah yang terbesar di antara kompetitor moda transportasi online yang lainnya. Dan tarif tersebut tentunya masih bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan perusahaan tentunya.

Menggunakan aturan baru itu, seharusnya Anda bisa hitung tarifnya sendiri bukan? Tapi ternyata penghasilan driver Gojek tidak 100% dari tarif ini lho. Perusahaan memiliki kebijakan untuk memotong tarif perjalanan penumpang hingga 10-20% setiap perjalanannya untuk operasional perusahaan, wah besar juga ya.

Tapi tenang, karena penghasilan driver Gojek tidak cuma tarif dasar ini aja kok. Ada beberapa tambahan dan poin-poin bonus yang bisa dikejar oleh para driver demi mendapatkan penghasilan yang besar. Lanjut!

Baca: Berapa penghasilan masinis di Indonesia?


Biaya Tambahan di Jam Sibuk

“Duh mana sih abang Gojeknya, gue udah 15 menit nih ga dateng-dateng abangnya.”

“Keburu telat nih, duh abangnya gimana siiih.”

Percakapan-percakapan di atas barangkali sekarang mulai berkurang Anda dengarkan di jam-jam sibuk seperti di jam berangkat maupun pulang kantor, nantinya.

Pasalnya Gojek telah membuat kebijakan baru terkait orderan di jam-jam sibuk nih. Berdasarkan evaluasi sebelumnya, banyak driver Gojek yang menolak penumpang di jam-jam sibuk karena sedikitnya pendapatan mereka. Karena rerata, trip atau order yang mereka dapat akan berkutat dengan tujuan kantor/ tempat kerja yang tak jarang bertemu dengan kemacetan dan traffic jalanan yang padat merayap.

Ini jelas merugikan bagi beberapa driver karena bagi mereka, waktu merupakan komponen penting dalam mengejar bonus! Maka Gojek kemudian memberikan peraturan biaya tambahan yang cukup besar.

Untuk wilayah Jabodetabek di jam-jam sibuk pukul 06.00 – 09.00 dan pukul 16.00 – 20.00, pelanggan akan dibebankan biaya menjadi Rp3.000,- per kilometer dan akan naik jika trip yang didapati di atas 10 km.

Eits, tapi berhubung Gojek sendiri sering mengubah kebijakan mereka mengenai tarif-tarif ini, Anda sebagai mitra Gojek harus rajin-rajin mengecek ya. Baik di blog Gojek maupun di forum-forum driver yang pastinya amat mudah diakses. Hal ini tentunya akan meminimalisir kesalahpahaman yang berujung pada kerugian di masing-masing pihak.


Skema Poin dan Bonus

Gojek memberikan mitra-mitranya bonus di luar penghasilan mengantar klien. Gojek sejak dulu telah menerapkan sistem skema poin serta bonus-bonus tertentu yang bisa didapatkan oleh para drivernya.

Adanya pandemi memang membuat Gojek menerapkan kebijakan baru, yang pada kenyataanya sedikit menjadi polemik untuk para Driver. Di lansir dari laman resmi, sejak bulan Mei 2020, Gojek mengupdate skema poinnya lho. Menurut mereka, tujuannya agar para Driver tetap melakukan kegiatan narik walaupun keadaan sedang sulit-sulitnya.

Sekali Lagi, setelah pandemi, gojek memberlakukan beberapa skema dan program baru. beberapa diantaranya Program Jawara Gojek atau Program Berkat Gojek dan yang terakhir GoPartner Rewards. Meskipun berbeda, tapi pada dasarnya keseluruhan program ini mirip-mirip. Saat ini skema yang digunakan perusahaan moda transportasi online itu adalah GoPatner Rewards.

Lalu, seperti apa program GoPatner Rewards? Secara sederhana, gojek menerapkan pembagian untuk para mitra Drivernya. Ini seperti level-level untuk Driver yang aturannya dibagi menjadi 4, yaitu : Level Basic, Level Silver, Level Gold dan Level Platinum. Yang tiap masing-masing kelas akan diberi target yang dikalkulasi dalam waktu sebulan dan dengan jam operasional pada pukul 08.00-20.00.

Lalu bagaimanakah pembagian kelas di skema GoPartner Rewards ini?

Pertama, untuk Driver berlevel Basic, target mereka adalah poin 0, dengan performa 0, rating 0.

Lalu untuk Driver berlevel Silver, target mereka poin 35000, dengan performa 96%, rating 4,95.

Dan  Driver berlevel Gold, target mereka poin 41000, dengan performa 97%, rating 4,96.

Sedangkan untuk kelas tertinggi, atau Driver berlevel Platinum, target mereka poin 48000, dengan performa 98%, rating 4,97.

Kenapa target poin muncul dengan nominal ribuan? Karena di skema baru ini, poin yang di dapat akan dikalikan dengan angka seratus (poin x 100). Sebagai pengandaian, ketika Driver mendapat orderan Go Ride di jam normal, maka poin yang didapat adalah 100 poin. Dengan rincian 1x100.

Lalu bagaimana cara mendapatkan kelas tertinggi di skema baru ini? Yuk lihat pengandaian yang akan dibuat dibawah ini.

Misal pak Arnold adalah Driver sepesialis Go Ride. Dengan point Go Ride yang hanya 100 point (1 poin x 100), jika pak Arnold hanya mampu bekerja 20 hari dalam sebulan dan berkeinginan menjadi driver dengan Level Platinum, maka kita tinggal melakukan kalkulasi.

Point yang dibutuhkan di level platinum adalah 48.000, pak Arnold hanya mampu bekerja 20  hari dalam sebulan dan perolehan Go Ride per trip adalah 100 poin. Jadi 48.000 point : 20 hari = 2400 poin per hari.

Dibagi dengan point yang akan diterima per trip Go Ride maka 2400 : 100 = 24 trip Go Ride. Ini adalah trip/ order yang harus di selesaikan pak Arnold dalam sebulan jika ingin menjadi Driver berlevel Platinum.

Lalu, reward seperti apa yang akan di dapatkan dari skema yang cukup sulit ini?

Pada level Basic, Driver akan mendapatkan hanya 2 keuntungan, Pendapatan minimum (Rp50.000) dan Program swadaya.

Agak naik, dengan Level Silver, Driver ini akan mendapatkan 3 keuntungan, Pendapatan minimum (Rp120.000), voucher cashback Rp50.000 dan Program swadaya.

Lalu di Level Gold, perbedaan yang akan Driver dapatkan tidaklah jauh beda dengan Level Silver. Yaitu akan mendapatkan upah minimun (Rp170.000), cashback yang lebih besar dari Lever Silver, yaitu Voucher cashback Rp100.000 ditambah fitur uang tambahan.

Sedang di Level Platinum, dengan target poin 48000, performa 98%, rating 4,97. Driver akan mendapatkan Pendapatan minimum(Rp220.000), Voucher cashback Rp150.000, Program swadaya, Fitur uang tambahan dan Layanan CS khusus Level Platinum.


Bonus Harian Driver Gojek Berdasarkan Poin, Masih Ada?

Karena adanya pandemi, semua lini dan sektor baik pendidikan sampai usaha terkena dampaknya. Tak terkecuali dengan perusahaan moda transportasi online seperti Gojek. Walaupun terkenal sebagai startup dengan gelar Decacorn, Gojek tetap terkena imbas dari berlangsungnya badai pandemi yang sedang melanda seluruh negara di belahan bumi ini.

Dengan kondisi ini, pada akhirnya Gojek menghilangkan kebijakan pemberian insentif harian miliknya lho. Hal ini tentunya dilakukan karna terpaksa dengan banyak sekali pertimbangan.

Untuk para mitra termasuk driver, jelas kehilangan bonus harian merupakan satu hal yang sangat berimbas pada pendapatan. Karena driver tidak punya anggaran luar untuk menutup biaya-biaya tak terduga seperti service motor, ban bocor, ganti oli dan semacamnya. Tapi Gojek memberikan beberapa program baru yang berkaitan dengan keadaan ini.

Sejak 31 maret, melalui laman resminya, Gojek meluncurkan 12 program kesejahteraan mitra Driver untuk atasi tantangan di masa covid19. Secara bijaksana, perusahaan ini mengumpulkan Dana Bantuan Mitra dengan total Rp100 miliar. Dana ini diantaranya berasal dari donasi 25% gaji tahunan jajaran manajemen senior dan anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan miliknya.­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­

Ditujukan untuk jutaan mitra driver, nantinya dana ini akan dialokasikan untuk tiga area utama: penyediaan layanan kesehatan, keringanan beban biaya harian, dan bantuan pendapatan.


Penyedia layanan kesehatan

  1.   Penyediaan perlengkapan kesehatan bagi mitra driver – Dengan penuh tanggung jawab, perusahaan ini akan menyediakan segala kebutuhan penunjang yang dapat membantu Driver menerapkan protokol kesehatan dan terhindar dari ancaman virus. Benda-benda itu seperti hand sanitize, masker dan vitamin yang diberikan gratis dan berkala.
  2.   Jaminan Asuransi Kesehatan bagi mitra driver - dikelola oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa, mitra Driver akan memperoleh jaminan asuransi kesehatan yang tidak hanya mencakup COVID-19. Jaminan ini berupa polis asuransi yang mencakup biaya kesehatan rawat inap dan rawat jalan untuk penyakit umum selama masa pandemi COVID-19.
  3.   Meningkatkan kesadaran mitra untuk menaati prosedur kesehatan – hal ini dilakuhkan dengan membuat kampanye edukatif yang diadakan melalui notifikasi di aplikasi Gojek milik customer.

Keringanan beban biaya harian

  1.  Program distribusi paket sembako - bagi para mitra Driver berusia di atas 60 tahun di kota-kota utama, Gojek juga telah meluncurkan program distribusi 'sembako'. Hal ini disinyalir sebagai bantuan di situasi sulit agar para mitra tetap bisa bekerja tanpa takut kebutuhannya tidak bisa tercukupi.
  2.  Program sembako melalui kolaborasi dengan Alfamart – bekerjasama dengan salah satu brand swalayan ternama, Gojek melakukan pemberian voucher bagi para mitra Driver dan service provider untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari di Alfamart.
  3.  Program sembako oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa - program sembako ini dikelola oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa, yang akan diberikan dalam bentuk voucher.
  4.  Paket makanan hemat dan sehat bagi mitra driver – untuk wilayah Jabodetabek, setiap mitra Driver akan mendapat kesempatan untuk merasakan makan dengan hemat ketika makan di merchant Gojek. Program ini menjadi salah satu solusi yang ditawarkan Gojek kepada mitranya di tengah keadaan pandemi yang serba menyulitkan.
  5.  Bantuan pembayaran pinjaman kendaraan - Gojek bekerja dengan lembaga pemerintah terkait perihal prosedur-prosedur keringanan pembayaran cicilan kendaraan bagi para mitra Driver yang sebagian besar mencicil kendaraan bermotor mereka.

Bantuan pendapatan

  1.  Fitur pada produk untuk mendukung peningkatan penghasilan driver- Gojek telah menambah fitur-fitur baru di aplikasinya, antara lain menambah opsi pilihan agar para konsumen dapat menambah tip mitra (hingga senilai Rp100.000) yang disalurkan langsung ke e-wallet mitra. Hal ini disambung dengan diadakanya campaign beri tips yang viral dan mendapat banyak respon positif dari netizen. Disini nanti mitra Driver benar-benar akan mendapatkan tips yang dipunyai tanpa potongan sepeserpun.
  2. Program bantuan pendapatan bagi mitra driver yang terkonfirmasi positif COVID - 19 yang sudah berjalan saat ini.
  3. Perluasan cakupan bantuan pendapatan didukung oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa – untuk mitra Driver yang menjadi ODP dan PDP akan mendapatkan bantuan pendapatan, yang akan disalurkan oleh Yayasan Anak Bangsa melalui rujukan pemerintah.
  4. Partisipasi dalam program bantuan pendapatan pemerintah - Gojek bekerja sama dengan sejumlah kementerian untuk memastikan agar para mitra Driver - yang memenuhi syarat - dapat berpartisipasi dalam skema bantuan pemerintah, antara lain Bantuan Langsung Tunai.

Kendati telah mengeluarkan program bantuan sedemikian rupa, menurut beberapa sumber, pengembalian pemberian insentif dan bonus harian akan segera dilakukan ketika pandemi berakhir.

Pihak Gojek disinyalir telah membuat keputusan bersama dengan perwakilan mitra dan sudah sepakat membuat pejanjian. Tinggal menunggu momentum untuk melakukan kebijakan baru tersebut. So, wait for it ya para Driver!


Darimana Driver Mendapatkan Poin?

Terakhir, setelah Anda tahu bonus-bonus berdasarkan poin yang didapatkan oleh mitra. Anda juga harus tau cara mendapatkan poin itu. Dan untuk urusan poin ini, setiap daerah memiliki keistimewaan sendiri yang belum tentu dipunyai daerah lain.

Untuk aturan umum, Go Ride menetapkan setiap kali mengantar atau menerima order, driver akan mendapatkan 1 poin dan +2 poin pukul 16.00-20.00 di hari Senin sampai Jumat bagi area tertentu. Di luar area tertentu driver Gojek akan mendapatkan 1 poin dan +1 poin pukul 16.00-20.00. Begitu pula untuk Go Send. Namun jam nya sedikit berbeda yakni pukul 11.00 – 14.00 dan 16.00 – 20.00. Tetapi Go Send memiliki aturan khusus untuk beberapa wilayah, aturan tersebut ialah :

Untuk wilayah Jabodetabek, Bandung, Pontianak, Jambi, Samarinda, Surabaya (termasuk Gresik dan Sidoarjo), Palembang, Medan, Batam, Bandar Lampung, Padang, Pekanbaru, Bukittinggi, Manado (termasuk Bitung dan Tomohon), Bali (termasuk Gianyar dan Tabanan), Makassar: 1,5 poin, sedang kota lainnya: 1 poin. 

Jadi, poin maksimum yang bisa Driver dapatkan dari layanan Go Send khusus Jabodetabek, Bandung, Pontianak, Jambi, Samarinda, Surabaya (termasuk Gresik dan Sidoarjo), Palembang, Medan, Batam, Bandar Lampung, Padang, Pekanbaru, Bukittinggi, Manado (termasuk Bitung dan Tomohon), Bali (termasuk Gianyar dan Tabanan), dan Makassar adalah 1,5 poin pada tiap ordernya, sedang poin maksimum yang bisa Driver dapatkan dari layanan Go Send di kota lainnya hanyalah 1 poin. Penambahan poin ini belum mempertimbangkan pada aturan jam khusus.

Khusus Go Food, poin dasar di senin-jumat adalah 1,5 poin dan 2 poin di hari sabtu-minggu. Nah poin tambahan +1 didapatkan untuk order pukul 16.00-20.00, +0,5 jika order lebih dari Rp200.000,- dan + 0,5 lagi jika order lebih dari Rp300.000,- .

Atau untuk detilnya, adalah sebagai berikut ;

Untuk wilayah Jabodetabek, Ambon, Bali (termasuk Gianyar dan Tabanan), Bandar Lampung, Batam, Bojonegoro, Bukittinggi, Jambi, Jayapura, Jombang, Kendari, Kisaran, Makassar, Manado (termasuk Bitung dan Tomohon), Medan, Merauke, Padang, Palangkaraya, Palembang, Tidak ada tambahan poin dan Palopo, Pekanbaru, Serang, dan Tasikmalaya, driver akan mendapatkan 1.5 poin pada setiap order Go Food.

Sedang untuk Duri, Gorontalo, Kebumen, Kudus, Metro, Padangsidempuan, Palu, Pangkal Pinang, Sabang, Subang, dan Tanjung Pinang driver akan mendapat setengah point lebih besar, yaitu mendapatkan 2 poin pada setiap order Go Food. Keseluruhan kota tersebut akan tidak memiliki aturan penambahan point khusus dari setiap total nominal pembelian pada masing-masing order.

Lalu untuk wilayah Bandung, Malang, Semarang (termasuk Salatiga dan Ungaran), Solo, Surabaya (termasuk Gresik dan Sidoarjo), dan Yogyakarta, setiap driver akan mendapat poin 1,5 poin untuk setiap orderan Go Foodnya, dan kota sisanya(yang telah menjalin kerjasama dengan Gojek) akan mendapat poin 2 untuk driver jika mendapatkan order Go Food. Di sebagian kota ini, untuk pembelanjaan minimal Rp200.000, driver akan mendapatkan point tambahan + 1 poin.

Jadi, bisa disimpulkan, poin maksimum yang bisa didapat driver dari layanan Go Food untuk wilayah Jabodetabek, Ambon, Bali (termasuk Gianyar dan Tabanan), Bandar Lampung, Batam, Bojonegoro, Bukittinggi, Jambi, Jayapura, Jombang, Kendari, Kisaran, Makassar, Manado (termasuk Bitung dan Tomohon), Medan, Merauke, Padang, Palangkaraya, Palembang, Palopo, Pekanbaru, Serang, dan Tasikmalaya adalah 1.5 poin untuk setiap order.

Lalu poin maksimum yang bisa didapat driver dari layanan Go Food di wilayah Duri, Gorontalo, Kebumen, Kudus, Metro, Padangsidempuan, Palu, Pangkal Pinang, Sabang, Subang, dan Tanjung Pinang adalah 2 poin di setiap order.

Sedangkan untuk poin maksimum yang bisa didapat driver dari layanan Go Food di Bandung, Malang, Semarang (termasuk Salatiga dan Ungaran), Solo, Surabaya (termasuk Gresik dan Sidoarjo), dan Yogyakarta adalah 2,5 poin untuk setiap order. Dan untuk kota sisanya, poin maksimum yang bisa didapat driver dari layanan Go Food adalah 3 poin untuk setiap order.

Untuk Go Shop, poin dasarnya adalah 1 jika order kurang dari 10 km dan 2 jika order lebih dari 10 km. Poin tambahannya adalah +1 untuk order minimal Rp200.000,- dan +1 lagi jika order pukul 23.00 - 05.00.

Terakhir untuk Go Med poin dasar di area tertentu adalah 1 poin dan +2 poin jika order Senin - Jumat pukul 16.00-20.00. Di luar itu poin dasar adalah 1 poin dan +1 poin untuk order Senin - Jumat pukul 11.00 – 14.00 dan 16.00 – 20.00. Dan Go Med punya aturan khusus di tiap wilayah, aturannya adalah sebagai berikut :

Untuk driver di Balikpapan, Malang, Mataram, Pekanbaru, Semarang, Solo, Sukabumi, Yogyakarta poin normal yang bisa didapatkan adalah 1 poin. Sedangkan untuk driver yang berada di Jabodetabek, Bali, Bandung, Bandar Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pontianak, Surabaya akan mendapat poin yang sedikit lebih besar, yaitu 1,5 poin pada setiap order Go Med.

Kesimpulannya, walaupun tarif dasar mitra Gojek tidaklah besar ditambah bonus harian yang saat ini tidak tersedia dan masih harus plus dipotong 20% untuk perusahaan, namun penghasilan driver Gojek masih bisa dibilang besar lo. Kunci utama adalah pada rajin tidaknya kamu sebagai driver untuk narik dan mendapatkan banyak poin dan bonus dari program yang tersedia! Belum lagi jika sevice dari driver maksimal, pengorder tidak akan segan untuk memberikan tip yang tidak bisa ditebak besarannya.

Biasanya setiap driver punya strategi dan rumus jitu miliknya sendiri yang akan digunakan untuk kebutuhan nariknya setiap hari. Agar pendapatan dan jumlah order per hari nya tetap stabil dan tidak terlalu naik turun. Atau bisa dikatakan konstan. Konstannya driver mendapatkan orderan akan berpengaruh pada tingkatan di 4 skema tersebut lho, karena semua akan dikalkulasi dalam lingkup waktu satu bulan demi mendapatkan peringkat akun di bulan berikutnya.

Belum lagi di era pandemi ini, yang mereka serba menjaga dan mempertimbangkan keselamatan diri. Pastilah moda transportasi online jadi solusi dari berbagai kebutuhan bukan? Dengan asumsi itu, kita bisa berpikiran bahwa ada kemungkinan layanan go-food, go-shop dan go-send mengalami kenaikan order yang signifikan karena setiap orang malas dan takut bertemu kerumunan selama pandemi ini.

Jika spekulasi ini benar, jelas kesempatan bagus untuk kalian para driver. Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk ‘narik’ di tengah kondisi pandemi yang belum selesai ini?

Tags