Skip to content

10 Cara Meningkatkan Produktivitas Saat Work From Home!

featured-img

Mulai dari tutor hingga penerjemah, makin banyak pekerjaan yang mencari pekerja yang remote-based.

Bagi beberapa orang, ini adalah tipe pekerjaan idaman, bisa bekerja dari mana saja asal ada internet.

Tapi bagi sebagian orang, bekerja dari rumah atau yang sekarang lumrah dikenal sebagai WFH (work from home), bisa jadi adalah sebuah tantangan dan sama sekali tidak terbiasa.

Menguasai cara WFH yang efisien sangatlah penting, maka dari itu saya akan memberikan tips WFH yang patut dicoba.

Banyak tantangan dalam WFH, salah satunya banyaknya distraksi, komunikasi yang terbatas, dan fasilitas yang terbatas.

Namun, bukan tidak mungkin kamu tetap bisa produktif di kala pandemi.

Artikel ini terinspirasi dari artikel Lifehack dengan topik sama.

Berikut 10 tips agar kegiatan WFH jadi lebih produktif.

1. Tetap konsisten dengan jadwal kerja

Bekerja dari rumah bukan berarti kamu bisa bebas kapan saja mau bekerja.

Walau secara teknis bisa saja kamu bangun siang, kemudian kerja di sore hari, dan selesai tengah malam, namun hal ini tidak baik untuk jangka panjang.

Pertama, jadwal yang tidak jelas akan menyulitkan dalam berkomunikasi dengan rekan kerja.

Bayangkan, mereka bangun pagi dan bekerja dengan normal tapi kamu malah bangun siang. Kalau ada apa-apa, akan agak sulit dalam berkomunikasi secara langsung.

Bukan berarti kamu harus bangun pagi, tapi coba ditelaah kapan kira-kira kamu akan berkomunikasi dengan rekan kerja atau atasan. Samakan jadwalnya agar kamu juga tidak kerepotan ketika ingin berkomunikasi.

Kalau mayoritas rekan kerja kamu baru 'aktif' bertanya ketika siang, maka sebaiknya kamu bekerja pada waktu tersebut.

Jangan sampai rekan kerja dan atasan sibuk membahas banyak hal ketika siang hari namun kamu malah mulai bekerja ketika sore.

2. Pisahkan waktu bekerja dan waktu pribadi

Menyediakan waktu untuk kehidupan pribadi sama pentingnya dengan menyediakan waktu untuk bekerja.

Kadang, karena tidak ada kantor resmi ketika WFH, ada orang yang jadi tidak tahu kapan ia mesti berhenti.

Pagi? Kerja. Siang? Kerja. Sore? Kerja. Malam? Kalau masih kuat ya tetap bekerja.

Alih-alih WFH memberikan kebebasan, ini malah membuat kamu makin workaholic.

Kalau kamu suka nge-gym di siang hari, seperti saya, maka pastikan rekan kerja kamu tahu dan mentolerir kalau siang hari kamu tidak available.

Kalau sore hari kamu suka masak untuk nanti persiapan makan malam, maka mungkin kamu bisa bekerja lebih awal di pagi sehingga ketika sore kamu sudah selesai. Tapi pastikan hal ini tidak mengganggu flow kerja rekan-rekan kamu juga ya.

Baca juga: Simak Pentingnya Sertifikat Kompetensi di Dunia Kerja

3. Rencanakan workflow kamu

Ketika kamu ingin belajar bagaimana caranya bekerja secara WFH dengan efisien, satu cara untuk menjaga produktivitas adalah merencanakan apa yang ingin kamu kerjakan di hari itu.

Sebelum kamu memulai bekerja, pastikan kamu tahu apa prioritas kamu di hari itu, berapa lama pengerjaannya, dan apa yang akan kamu kerjakan kalau masih ada waktu luang.

Tapi, lebih baik lakukan hal ini di malam sebelumnya sehingga keesokan harinya tidak membuang-buang waktu.

Dalam merencanakan hari esok, pikirkan hal-hal berikut:

  • Lakukan task yang paling penting dahulu
  • Lakukan pekerjaan yang berat ketika kamu masih fresh dan berenergi
  • Tentukan kapan kamu akan beristirahat

Dengan cara ini, kamu akan selalu fokus dan tidak mudah untuk terdistraksi.

4. Pecah harimu menjadi beberapa bagian

Kalau kamu mengikuti langkah sebelumnya, maka kamu sudah tahu kapan harus beristirahat.

Pastikan kamu berdiri dari tempat kamu bekerja, dan hirup udara segar, makan apel atau jeruk, dan berinteraksi dengan orang lain.

Hal-hal tersebut akan me-reset otak kamu dan menyegarkan badan kamu, dan pastinya membantu kamu untuk kembali bekerja.

Suatu studi menemukan kalau pekerja yang beristirahat rutin lebih produktif dibanding yang tidak istirahat sama sekali.

Studi lainnya menemukan kalau pekerja paling produktif adalah yang rutin bekerja selama 50 menit dan kemudian break sebentar selama 15-20 menit.

Kalau kamu suka kelupaan untuk bekerja kembali selagi istirahat, coba pasang timer di smartphone kamu untuk membantu mengingatkan.

5. Pakai baju yang rapi, seakan kamu kerja di kantor

Penampilan mempengaruhi tidak cuma persepsi orang terhadap diri kita, tapi juga kita terhadap diri kita sendiri.

Kalau kamu berpakaian seperti orang malas yang baru bangun tidur, maka akan ada kemungkinan kamu akan berperilaku seperti orang malas yang baru bangun tidur.

Mandi dan gosok gigi tetap wajib walaupun kamu tidak bertemu orang lain. Bekerja dari rumah tetaplah bekerja, masa kamu bekerja tidak mandi?

6. Siapkan tempat khusus untuk bekerja

Ketika kamu awal-awal bekerja dari rumah, kamu pasti tergoda untuk bekerja di sofa atau di tempat tidur.

Hal ini bisa berdampak negatif terhadap produktivitas kamu karena kamu melakukan aktivitas di tempat yang tidak semestinya.

Sebenarnya bukan berarti kalau bekerja di sofa tidak bagus, namun yang penting adalah kamu menentukan mana tempat beristirahat, tempat bekerja, dan tempat santai.

Meja untuk bekerja, sofa untuk istirahat, dan tempat tidur untuk tidur dan lain-lain.

Ketika kamu disiplin dengan hal ini, maka otak kamu akan mengasosiasikan suatu tempat dengan suatu aktivitas. Ketika kamu duduk di meja kerja, maka otak kamu akan menyalakan mode bekerjanya.

Tentukan dan siapkan satu ruang atau spot khusus untuk bekerja. Pastikan apa yang akan kamu butuhkan ada di situ. Internet kencang, colokan listrik, tempat minum, kursi yang nyaman, serta mungkin kertas dan pena.

7. Jangan sampai diganggu orang lain

Bekerja secara efisien berarti bekerja tanpa gangguan.

Pastikan semua orang di rumah tahu bahwa kamu tidak boleh diganggu. Anak, pasangan, orang tua, bahkan hewan piaraan bisa menganggu kamu dalam bekerja.

Pastikan mereka tahu kamu tidak boleh diganggu pada saat jam bekerja. Bekerja dari rumah bukan berarti kamu selalu available untuk diganggu.

Maka dari itu, lebih enak kalau kamu ada ruangan tersendiri yang tertutup untuk bekerja.

8. Jadi OB untuk diri sendiri

Karena kamu bekerja dari rumah, maka tidak akan ada OB (office boy) yang akan membersihkan dan merapikan tempat kerja kamu.

Tidak akan ada juga yang bisa dimintai tolong untuk beli kopi atau rokok.

Jadi, kamu harus rutin membersihkan dan merapikan tempat kerja kamu setiap beberapa hari sekali tergantung kebutuhan.

Dan kalau kamu bekerja sambil merokok atau ngemil, lebih baik kamu BERHENTI. Kalau bisa sih, kalau tidak ya sudah siapkan hal-hal tersebut sebelum bekerja.

Tapi kadang aktivitas jajan makanan atau minuman serta rokok bisa dianggap sebagai break kecil.

Intinya, perhitungkan hal-hal kecil seperti ini.

9. Bebaskan jiwamu

Salah satu kelebihan WFH adalah kamu lebih bebas dalam cara bekerja.

Suka dengar musik keras-keras sambil bekerja? Sekarang kamu bisa.

Suka menyanyi sambil bekerja? Sekarang kamu bisa.

Suka pakai baju terbuka ketika bekerja? Sekarang kamu bisa.

Intinya, lakukan apa yang bisa membuat kamu lebih enjoy ketika bekerja. Ini adalah salah satu yang diimpikan orang ketika bekerja.

10. Tetap bersosialisasi dengan rekan kerja dan atasan

Bagi sebagian orang, WFH memang nikmat karena tidak pusing bertemu banyak orang.

Namun, hakikat manusia adalah untuk bersosialisasi dengan manusia lain.

Jangan lupa untuk tetap up to date dengan berita kantor, kabar rekan kerja, hingga gosip kantor.

WFH bukan berarti kamu berhenti ngobrol santai dengan rekan kerja ataupun atasan.

Cek grup kantor setiap beberapa jam sekali, ajak ngobrol rekan kerja kamu, dan jangan lupa like postingan IG atasan kamu.

Singkatnya, semua yang biasa kamu lakukan ketika bekerja normal di kantor tetap kamu lakukan di rumah, hanya saja secara online.

Kesimpulan

Bekerja dari rumah dan bekerja dari kantor pada hakikatnya sama. Sama-sama bekerja.

WFH secara efisien pada dasarnya adalah sukses mengadaptasi apa yang dilakukan di kantor ke rumah.

Yang tadinya bisa disampaikan secara langsung dan tatap muka, sekarang via email atau chat.

Yang tadinya disiplin dalam bekerja di kantor, sekarang juga harus tetap disiplin. Ya intinya gitu lah.

Tags